Monday 11 June 2012
Tau gak, kenapa negara kita dinamakan “Indonesia” ? Dan siapa yang menamakan, serta apa artinya?
Pada zaman dahulu kala, sebelum tercipta nama Indonesia, terdapat aneka sebutan untuk kepulauan tanah air. Menurut catatan bangsa China, kawasan kepulauan tanah air disebut Nan Hai (Kepulauan Laut Selatan). Sedangkan bangsa India menyebut Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang). Sementara bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa).
Kemudian datanglah bangsa-bangsa Eropa ke kepulauan tanah air. Mereka beranggapan bahwa benua Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan China. Mereka kemudian menamai daerah yang terbentang luas dari Persia hingga China itu dengan sebutan Hindia. Ternyata masih ada daerah kepulauan tanah air kita yang disebut Kepulauan Hindia. Sebagai daerah jajahan Belanda, maka disebut Hindia Belanda yang dikenal menghasilkan rempah-rempah.
Nah, tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) yang diketuai oleh Pak James Richardson Logan, etnolog dari Skotlandia. Dalam salah satu tulisannya dijurnal tersebut, Pak Logan untuk pertama kalinya menulis kata Indonesia. Sebagai ilmuan tentang masalah kebudayaan suku bangsa, Pak Logan menggabungkan kata “India” yang banyak menghasilkan rempah-rempah dan “nesos” yang berarti kepulauan. Maka, terciptalah nama Indonesia.
Aha, rupanya Pak Logan tak mengira bahwa dikemudian hari, nama Indonesia akan menjadi resmi nama Negara Republik Indonesia. Bahkan untuk selama-lamanya
Kemudian datanglah bangsa-bangsa Eropa ke kepulauan tanah air. Mereka beranggapan bahwa benua Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan China. Mereka kemudian menamai daerah yang terbentang luas dari Persia hingga China itu dengan sebutan Hindia. Ternyata masih ada daerah kepulauan tanah air kita yang disebut Kepulauan Hindia. Sebagai daerah jajahan Belanda, maka disebut Hindia Belanda yang dikenal menghasilkan rempah-rempah.
Nah, tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA) yang diketuai oleh Pak James Richardson Logan, etnolog dari Skotlandia. Dalam salah satu tulisannya dijurnal tersebut, Pak Logan untuk pertama kalinya menulis kata Indonesia. Sebagai ilmuan tentang masalah kebudayaan suku bangsa, Pak Logan menggabungkan kata “India” yang banyak menghasilkan rempah-rempah dan “nesos” yang berarti kepulauan. Maka, terciptalah nama Indonesia.
Aha, rupanya Pak Logan tak mengira bahwa dikemudian hari, nama Indonesia akan menjadi resmi nama Negara Republik Indonesia. Bahkan untuk selama-lamanya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "pulau".Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat.[8] Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India, Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).
Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik. Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau di tahun 1913
Post a Comment